.:: tulisan mikrotik alakadarnya, by Priam77::.

mengupas tentang sedikit banyak cara2 instalasi, setting sampai dengan script2 mikrotik yang di sajikan apa adanya berdasarkan informasi dari blog lain yang pernah di uji coba oleh: priam77. Sambil belajar simpen di Blog... silahkan menanyakan pertanyaan, saya hara[ dapat di jawab....

Selasa, 01 Januari 2008

setting hotspot di Mikrotik 2.9.27 [bagian-1]

Begitu mudahnya untuk menggunakan mikrotik. Konsep networking yang sudah anda pahami akan sangat mudah di implementasikan di operating sistem router yang berbasis kepada linux kernel ini. Kali ini kita akan praktekan sebuah judul yang banyak di nanti orang banyak. Judul yang di ambil adalah, membuat hotspot dan user manager dengan router yang sama.

Langkah pertama adalah sbb :

1. Buat sebuah server Radius
/ radius add service=hotspot address=127.0.0.1 secret=123456

2. Buat profile dan set profile tersebut untuk menggunakan Radius Server
/ ip hotspot profile set hsprof1 use-radius=yes

3. Membuat scriber
/ tool user-manager customer add login="MikroTik" password="qwerty" permissions=owner

4. Tambahkan Router kita dalam hal ini localhost.
/ tool user-manager router add subscriber=MikroTik ip-address=127.0.0.1 shared-secret=123456

5. Lalu silahkan browser ke http://routeranda/userman

Source http://tutorial.multisolusi.com/2007/05/21/hotspot-mikrotik/

Label:

Membangun hotspot dengan mikrotik [english]

Setting hotspot [mikrotik.com]

The MikroTik HotSpot Gateway enables providing of public network access for clients using wireless or wired network connections.

HotSpot Gateway features:

  • authentication of clients using local client database, or RADIUS server
  • accounting using local database, or RADIUS server
  • Walled-garden system (accessing some web pages without authorization)

Quick Setup Guide

The most noticeable difference in user experience setting up HotSpot system in version 2.9 from the previous RouterOS versions is that it has become in order of magnitude easier to set up a correctly working HotSpot system.

Given a router with two interfaces: Local (where HotSpot clients are connected to) and Public, which is connected to the Internet. To set up HotSpot on the Local interface:

  1. first, a valid IP config is required on both interfaces. This can be done with /setup command. In this example we will assume the configuration with DHCP server on the Local interface
  2. valid DNS configuration must be set up in the /ip dns submenu
  3. To put HotSpot on the Local interface, using the same IP address pool as DHCP server uses for that interface: /ip hotspot add interface=local address-pool=dhcp-pool-1
  4. and finally, add at least one HotSpot user: /ip hotspot user add name=admin

These simple steps should be sufficient to enable HotSpot system

Please find many HotSpot How-to's, which will answer most of your questions about configuring a HotSpot gateway, at the end of this manual. It is still recommended that you read and understand all the Description section below before deploying a HotSpot system.

for complete configuration please visit:
http://www.mikrotik.com/testdocs/ros/2.9/ip/hotspot.php

Label:

Queue dengan SRC-NAT dan WEB PROXY

Pada penggunaan queue (bandwidth limiter), penentuan CHAIN pada MENGLE sangat menentukan jalannya sebuah rule. Jika kita memasang SRC-NAT dan WEB-PROXY pada mesin yang sama, sering kali agak sulit untuk membuat rule QUEUE yang sempurna. Penjelasan detail mengenai pemilihan CHAIN, dapat dilihat pada manual Mikrotik di sini.

Percobaan yang dilakukan menggunakan sebuah PC dengan Mikrotik RouterOS versi 2.9.28. Pada mesin tersebut, digunakan 2 buah interface, satu untuk gateway yang dinamai PUBLIC dan satu lagi untuk jaringan lokal yang dinamai LAN.

[admin@instaler] > in pr
Flags: X - disabled, D - dynamic, R - running
# NAME TYPE RX-RATE TX-RATE MTU
0 R public ether 0 0 1500
1 R lan wlan 0 0 1500

Dan berikut ini adalah IP Address yang digunakan. Subnet 192.168.0.0/24 adalah subnet gateway untuk mesin ini.

[admin@instaler] > ip ad pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
# ADDRESS NETWORK BROADCAST INTERFACE
0 192.168.0.217/24 192.168.0.0 192.168.0.255 public
1 172.21.1.1/24 172.21.1.0 172.21.1.255 lan

Fitur web-proxy dengan transparan juga diaktifkan.

 [admin@instaler] > ip web-proxy pr
enabled: yes
src-address: 0.0.0.0
port: 3128
hostname: "proxy"
transparent-proxy: yes
parent-proxy: 0.0.0.0:0
cache-administrator: "webmaster"
max-object-size: 4096KiB
cache-drive: system
max-cache-size: none
max-ram-cache-size: unlimited
status: running
reserved-for-cache: 0KiB
reserved-for-ram-cache: 154624KiB

Fungsi MASQUERADE diaktifkan, juga satu buah rule REDIRECTING untuk membelokkan traffic HTTP menuju ke WEB-PROXY

[admin@instaler] ip firewall nat> pr
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=srcnat out-interface=public
src-address=172.21.1.0/24 action=masquerade
1 chain=dstnat in-interface=lan src-address=172.21.1.0/24
protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=3128

Berikut ini adalah langkah terpenting dalam proses ini, yaitu pembuatan MANGLE. Kita akan membutuhkan 2 buah PACKET-MARK. Satu untuk paket data upstream, yang pada contoh ini kita sebut test-up. Dan satu lagi untuk paket data downstream, yang pada contoh ini kita sebut test-down.

Untuk paket data upstream, proses pembuatan manglenya cukup sederhana. Kita bisa langsung melakukannya dengan 1 buah rule, cukup dengan menggunakan parameter SRC-ADDRESS dan IN-INTERFACE. Di sini kita menggunakan chain prerouting. Paket data untuk upstream ini kita namai test-up.

Namun, untuk paket data downstream, kita membutuhkan beberapa buah rule. Karena kita menggunakan translasi IP/masquerade, kita membutuhkan Connection Mark. Pada contoh ini, kita namai test-conn.

Kemudian, kita harus membuat juga 2 buah rule. Rule yang pertama, untuk paket data downstream non HTTP yang langsung dari internet (tidak melewati proxy). Kita menggunakan chain forward, karena data mengalir melalui router.

Rule yang kedua, untuk paket data yang berasal dari WEB-PROXY. Kita menggunakan chain output, karena arus data berasal dari aplikasi internal di dalam router ke mesin di luar router.

Paket data untuk downstream pada kedua rule ini kita namai test-down.

Jangan lupa, parameter passthrough hanya diaktifkan untuk connection mark saja.

[admin@instaler] > ip firewall mangle print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 ;;; UP TRAFFIC
chain=prerouting in-interface=lan
src-address=172.21.1.0/24 action=mark-packet
new-packet-mark=test-up passthrough=no

1 ;;; CONN-MARK
chain=forward src-address=172.21.1.0/24
action=mark-connection
new-connection-mark=test-conn passthrough=yes

2 ;;; DOWN-DIRECT CONNECTION
chain=forward in-interface=public
connection-mark=test-conn action=mark-packet
new-packet-mark=test-down passthrough=no

3 ;;; DOWN-VIA PROXY
chain=output out-interface=lan
dst-address=172.21.1.0/24 action=mark-packet
new-packet-mark=test-down passthrough=no

Untuk tahap terakhir, tinggal mengkonfigurasi queue. Di sini kita menggunakan queue tree. Satu buah rule untuk data dowstream, dan satu lagi untuk upstream. Yang penting di sini, adalah pemilihan parent. Untuk downstream, kita menggunakan parent lan, sesuai dengan interface yang mengarah ke jaringan lokal, dan untuk upstream, kita menggunakan parent global-in.

[admin@instaler] > queue tree pr
Flags: X - disabled, I - invalid
0 name="downstream" parent=lan packet-mark=test-down
limit-at=32000 queue=default priority=8
max-limit=32000 burst-limit=0
burst-threshold=0 burst-time=0s

1 name="upstream" parent=global-in
packet-mark=test-up limit-at=32000
queue=default priority=8
max-limit=32000 burst-limit=0
burst-threshold=0 burst-time=0s
Variasi lainnya, untuk bandwidth management, dimungkinkan juga kita menggunakan tipe queue PCQ, yang bisa secara otomatis membagi trafik per client.


sumber: mikrotik.co.id

Label:

Install [awal] Mikrotik Router OS

Mikrotik
Mendengar namanya mungkin udah banyak pasti yang ngomongin utk hal yang satu ini, banyak orang-orang sudah pakai software os yang satu ini, namun buat yang masih newbie mungkin sedikit aneh apa seh itu mikrotik? kl mnrt aku, mikrotik adalah sebuah produk dari sebuah perusahaan IT, yang memproduksi software untuk membuat router yang handal dan tangguh serta lengkap dengan filtur-filtur selayaknya router, juga memproduksi hardware seperti wireless radio dan ethernet card. Pada kesempatan kali saya akan memberikan langkah-langkah install mikrotik router Os pada sebuah PC

  1. Booting komputer dengan first boot device CD-ROM
  2. Setelah proses booting akan muncul menu pilihan software yang mau di install, pilih sesuai kebutuhan yang akan direncanakan
  3. Jika anda ragu untuk memilih package2 mana saja yang ingin di instal kedalam pc anda, maka anda dapat memilih semuanya dan Ketik “ i “ setelah selesai memilih software, lalu akan menu pilihan seperti ini :
  • Do you want to keep old configuration ? [y/n]ketikY
  • Continue ? [y/n]ketikY

Setelah itu proses installasi system dimulai, disini kita tidak perlu membuat partisi hardisk karena secara otomatis dia akan membuat partisi sendiri

  1. Setelah proses installasi selesai maka kita akan di minta untuk merestart system, tekan enter untuk merestart system

  2. Setelah computer booting kembali ke system mikrotik, akan ada pilihan untuk melakukan check system disk, tekan “ y “
  3. Setelah itu akan muncul menu login:
  • user=admin
  • password=(kosong enter saja)
  1. Untuk software license tekan “ y “ . Lalu enter beberapa kali sampai muncul prompt untuk command line
  2. Sampai disini berarti mikrotik sudah selesai diinstal pada PC anda, dan selanjutnya siap untuk di setting. Jika anda tertarik untuk mensetting awal Mikrotik-routerOS ini dapat menyimak tulisan selanjutnya untuk setting dasar Mikrotik-Routeros